Selasa, 13 September 2016

Naskah drama gadis di ruang tunggu

Teks drama
Gadis di ruang tunggu

(Jaka datang dengan terburu-buru dan ia pun langsung menghampiri Suster yang sedang berjaga untuk mengambil nomor antrean)

Jaka :13?Di dalam nomor berapa?(sambil menunjuk kea rah ruang pemeriksaaan)

Suster  : (Dengan ramah suster menjawab) nomor 8 pak..Silahkan bapak tunggu dulu di sana(tangannya menunujukan tempat duduk yang telah di sediakan)

(Lalu Jaka pun pergi dan duduk,di sana ia bertemu dengan seorang wanita dan mereka pun mengobrol)

Hana : (Dengan sopan ia bertanya)sakit apa?

Jaka : Mana saya tau.(dengan nada agak tinggi)

(Jaka pun mulai terganggu dengan keadaan suasana di ruang tunggu sehingga kepalanya makin pusing)

Jaka : Kepala saya tambah sakit,kalau saya tidak ke kantor sekarang saya akan terlambat meeting.Kepala saya mau pecah(Jaka mengeluh)

Hana : Jangan dong..nanti lantainya kotor.(Hana mencoba menenangkan Pak Jaka)

(Tak lama setelah itu ada seorang pasien yang di panggil,Jaka pun langsung menghampiri suster untuk bertanya)

Jaka :Suster..Suster..saya masih banyak urusan (mencoba masuk ke ruang perawatan)

Suster : (Menenangkan pak Jaka )iya pak sabar dulu nanti saya panggil.

(Jaka pun kembali ke tempat duduk dan mengeluh tentang kehidupannya pada Hana)

Jaka : (sambil mengepalkan tangannya) ah..sial

Hana :kamu kok seneng banget ngomong sial?(Hana bertanya)

Jaka : (Sambil memarahi Hana)Karena dunia ini memang sial,Kemaren mobil nabrak pagar,wifi mati,client kabur semua,dan sekarang telat meeting.

Hana : Bukannya semua orang punya masalah?(mencoba bertanya)

Jaka : Tapi yang paling banyak itu saya…(sambil melemparkan sesuatu yang ada di genggamannya)

(setelah kejadian itu Hana pun lalu mengambil tas miliknya dan mengambil sesuatu di dalamnya.Ternyata ia menghambil nomor antrean dari dalam tas)

Hana : Saya nomor 12 kamu pakai nomor saya aja? (sambil memberi nomor antreannya pada Jaka)

Jaka : (bingung) Maksudnya?

Hana : Saya pakai nomor kamu kamu pakai nomor saya (memberi penjelasan pada Jaka)

Jaka : Serius? (dengan wajah tidak percaya)

Hana : Ya

(Tak lama setelah itu Hana pun di panggil tetapi Jaka langsung menghampiri Suster untuk menjelaskan bahwa nomor antrean Hana di ganti dengan nomor antrean Jaka)

Jaka : Saya sudah tukar nomor dengan dia..(sambil memperlihatkan nomor antreannya)

Suster :begitu ya?? Ya sudah mari pak(suster tidak percaya)

(saat di perjalanan menuju ruang pemeriksaan Jaka penasaran dengan penyakit apa yang Hana derita lalu ia pun bertanya pada Suster)

Jaka : (dengan wajah penasaran)suster..suster.. Hana sakit apa sih?

Suster : Maaf pak saya tidak bisa memberi kan informasi tentang pasien lain (suster berusaha menutupi sesuatu)

Jaka : Kelihatannya dia sehat-sehat aja (dengan wajah heran)

(suster menghela napas)

Suster : Ada virus yang menyerangnya 1 per 1 mulai dari lidah yang tidak bisa merasakan apa apa,lalu 3 tahun yang lalu mata kirinya pun tidak bisa melihat,1 tahun kemudian mata kanannya pun mengalami hal yang sama dan mungkin nanti indra pendengarannya akan hilang.

(Jaka terlihat sangat terkejut dan shock karna ia baru tau karna masalah yang di derita Hana lebih berat darinya)

Suster : Mari pak (mengajak Pak Jaka ke ruang pemeriksaan)

(Setelah mendengar hal itu Jaka langsung mengahampiri Hana yang duduk sendirian di ruang tunggu klinik,menyadari hal itu Hana pun bertanya)

Hana : Kamu gk jadi duluan? (Hana heran melihat Jaka kembali lagi)

Jaka : Saya sudah jauh lebih baik.Ayo saya bantu kamu ke dalam(sambil membantu Hana untuk berdiri dan mereka pun pergi ke ruang pemeriksaan bersama) 

Teks cerpen gadis di ruang tunggu beserta strukturnya

Teks cerpen 

Gadis di ruang tunggu
Pada sore hari di ruang tunggu klinik terdapat banyak pasien yang sedang menunggu giliran untuk di periksa,Tiba tiba datang seorang lelaki yang  bernama Jaka datang dengan tergesa-gesa dan langsung menghampiri suster yang sedang berjaga untuk mengambil nomor antrean.” 13?Di dalam nomor berapa?”Jaka bertanya pada suster.  nomor 8 pak..Silahkan bapak tunggu dulu di sana kata sang suster sambil tangannya menunujukan tempat duduk yang telah di sediakan .Lalu Jaka Pergi ke tempat duduk yang telah di sediakan,di sana ia bertemu dengan seorang perempuan bernama Hana lalu mereka pun mengobrol. “sakit apa?”Hana memulai pembicaraan.Dengan nada agak tinggi Jaka menjawab “Mana saya tau”.


Di sekeliling Jaka banyak pasien yang tidak bisa diam,ia pun mulai terganggu dengan keadaan di sekeliling nya dan membuat kepalanya semakin pusing.Jaka berkata” Kepala saya tambah sakit,kalau saya tidak ke kantor sekarang saya akan terlambat meeting.Kepala saya mau pecah”.Lalu hana membalas perkataan dari Jaka dengan santainya” Jangan dong..nanti lantainya kotor”. Tak lama setelah itu ada seorang pasien yang di panggil,Jaka pun langsung menghampiri suster untuk bertanya” Suster..Suster..saya masih banyak urusan”.Suster pun coba menenangkan pa Jaka dengan berkata” iya pak sabar dulu nanti saya panggil”. Jaka pun kembali ke tempat duduk dan mengeluh tentang kehidupannya pada Hana”ah sial.. Kemaren mobil nabrak pagar,wifi mati,client kabur semua,dan sekarang telat meeting.”Bukannya semua orang punya masalah?”Hana bertanya.” Tapi yang paling banyak itu saya.Lalu Jaka melemparkan sesuatu yang ada di tangannya.Ia bagaikan gunung yang mau meletus. Saat itu ia sudah tidak dapat lagi menahan amarahnya.Seketika semua pun terdiam



Tiba-tiba Hana mengambil tas miliknya dan mengambil sesuatu di dalamnya.Ternyata ia menghambil nomor antrean dari dalam tas.Hana berniat untuk menukar nomor antrean miliknya dengan milik Jaka.” Saya nomor 12 kamu pakai nomor saya aja”Kata Hana.Di tawari itu Jaka pun bingung.”Maksudnya?”.Lalu Hana pun menjelaskan pada Jaka” Saya pakai nomor kamu kamu pakai nomor saya”.Seketika Jaka pun terdiam dan tidak percaya”Serius?”Jaka meyakinkan.”Ya”kata Hana

Tak lama setelah itu Hana pun di panggil tetapi Jaka langsung menghampiri Suster untuk menjelaskan bahwa nomor antrean Hana di ganti dengan nomor antrean Jaka. “Saya sudah tukar nomor dengan dia.”Sambil memperlihatkan nomor antreannya.” Begitu ya?? Ya sudah mari pak”Kata sang suster. Di perjalanan menuju ruang pemeriksaan Jaka penasaran dengan penyakit apa yang Hana derita lalu ia pun bertanya pada Suster.” suster..suster.. Pasien yang di sana itu sakit apa sih?”Sambil menunjuk ke arah Hana.Suster pun mencoba untuk menutupi sesuatu dengan menjawab.” Maaf pak saya tidak bisa memberi kan informasi tentang pasien lain”.”Tapi kelihatannya dia sehat-sehat aja”kata Jaka.Sambil menghela nafas suster pun memberitahu Jaka tentang penyakit apa yang Hana derita.” Ada virus yang menyerangnya 1 per 1 mulai dari lidah yang tidak bisa merasakan apa apa,lalu 3 tahun yang lalu mata kirinya pun tidak bisa melihat,1 tahun kemudian mata kanannya pun mengalami hal yang sama dan mungkin nanti indra pendengarannya akan hilang”

Jaka pun terkejut dan ia Nampak shock wajahnya langsung berubah menjadi pucat bagaikan mayat karna ia baru tau bahwa ada orang lain yang masalahnya lebih berat darinya lalu Jaka langsung mengahampiri Hana yang duduk sendirian di ruang tunggu klinik,menyadari hal itu Hana pun heran lalu bertanya” Kamu gk jadi duluan?”.” Saya sudah jauh lebih baik.Ayo saya bantu kamu ke dalam”.Jaka lalu membantu Hana menuju ruang perawatan.Janganlah kalian mengeluh akan suatu permasalahan karna belum tentu masalahmu itu lebih berat dari orang lain. 



Struktur 

Abstrak
 --------------------------------------------------------------------------------
Orientasi
Pada sore hari  di ruang tunggu klinik terdapat banyak pasien yang sedang menunggu giliran untuk di periksa,Tiba tiba datang seorang lelaki yang  bernama Jaka datang dengan tergesa-gesa dan langsung menghampiri suster yang sedang berjaga untuk mengambil nomor antrean
Komplikasi
” 13?Di dalam nomor berapa?”Jaka bertanya pada suster. nomor 8 pak..Silahkan bapak tunggu dulu di sana(kata sang suster sambil tangannya menunujukan tempat duduk yang telah di sediakan.Lalu Jaka Pergi ke tempat duduk yang telah di sediakan,di sana ia bertemu dengan seorang perempuan bernama Hana lalu mereka pun mengobrol. “sakit apa?”Hana memulai pembicaraan.Dengan nada agak tinggi Jaka menjawab “Mana saya tau”.
Di sekeliling Jaka banyak pasien yang tidak bisa diam,ia pun mulai terganggu dengan keadaan di sekeliling nya dan membuat kepalanya semakin pusing.Jaka berkata” Kepala saya tambah sakit,kalau saya tidak ke kantor sekarang saya akan terlambat meeting.Kepala saya mau pecah”.Lalu hana membalas perkataan dari Jaka dengan santainya” Jangan dong..nanti lantainya kotor”. Tak lama setelah itu ada seorang pasien yang di panggil,Jaka pun langsung menghampiri suster untuk bertanya” Suster..Suster..saya masih banyak urusan”.Suster pun coba menenangkan pa Jaka dengan berkata” iya pak sabar dulu nanti saya panggil”. Jaka pun kembali ke tempat duduk dan mengeluh tentang kehidupannya pada Hana”ah sial.. Kemaren mobil nabrak pagar,wifi mati,client kabur semua,dan sekarang telat meeting.”Bukannya semua orang punya masalah?”Hana bertanya.” Tapi yang paling banyak itu saya.Lalu Jaka melemparkan sesuatu yang ada di tangannya.Ia bagaikan gunung yang mau meletus. Saat itu ia sudah tidak dapat lagi menahan amarahnya.Seketika semua pun terdiam

Evaluasi
Tak lama setelah itu Hana pun di panggil tetapi Jaka langsung menghampiri Suster untuk menjelaskan bahwa nomor antrean Hana di ganti dengan nomor antrean Jaka
Resolusi
Tak lama setelah itu Hana pun di panggil tetapi Jaka langsung menghampiri Suster untuk menjelaskan bahwa nomor antrean Hana di ganti dengan nomor antrean Jaka. “Saya sudah tukar nomor dengan dia.”Sambil memperlihatkan nomor antreannya.” Begitu ya?? Ya sudah mari pak”Kata sang suster. Di perjalanan menuju ruang pemeriksaan Jaka penasaran dengan penyakit apa yang Hana derita lalu ia pun bertanya pada Suster.” suster..suster.. Pasien yang di sana itu sakit apa sih?”Sambil menunjuk ke arah Hana.Suster pun mencoba untuk menutupi sesuatu dengan menjawab.” Maaf pak saya tidak bisa memberi kan informasi tentang pasien lain”.”Tapi kelihatannya dia sehat-sehat aja”kata Jaka.Sambil menghela nafas suster pun memberitahu Jaka tentang penyakit apa yang Hana derita.” Ada virus yang menyerangnya 1 per 1 mulai dari lidah yang tidak bisa merasakan apa apa,lalu 3 tahun yang lalu mata kirinya pun tidak bisa melihat,1 tahun kemudian mata kanannya pun mengalami hal yang sama dan mungkin nanti indra pendengarannya akan hilang”
Koda
Jaka pun terkejut dan ia Nampak shock wajahnya langsung berubah menjadi pucat bagaikan mayat karna ia baru tau bahwa ada orang lain yang masalahnya lebih berat darinya lalu Jaka langsung mengahampiri Hana yang duduk sendirian di ruang tunggu klinik,menyadari hal itu Hana pun heran lalu bertanya” Kamu gk jadi duluan?”.” Saya sudah jauh lebih baik.Ayo saya bantu kamu ke dalam”.Jaka lalu membantu Hana menuju ruang perawatan.Janganlah kalian mengeluh akan suatu permasalahan karna belum tentu masalahmu itu lebih berat dari orang lain.